Halte Mangkrak, Aset Pemkab malah berubah jadi warung
Halte di jalan raya Brawijaya, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto ini terlihat mangkrak. Diduga karena terlalu lama tidak beroprasi sehingga membuat halte untuk transportasi umum tersebut beralih fungsi menjadi warung makan.
Konstruksi Halte tampak masih kokoh dengan atap yang masih utuh, hanya saja memang terlihat usang tidak terawatt karena termakan usia. Dulunya Halte Brawijaya jadi tempat berhentinya transportasi umum seperti bus dan angkot untuk menurunkan dan mengangkut penumpang.
Namun, beberapa tahun belakangan halte itu justru makin sepi pengguna. Hingga tidak ada penumpang sama sekali yang memanfaatkan salahsatu sarana dan prasarana yang dibangun oleh pemerintahan Kabuoaten Mojokerto tersebut. “Sebelum pandemic (covid-19) memang sudah sepi. Ga ada (pengguna) yang make (halte).” Ungkap Wanto, warga setempat. (21/10)
Sepinya pengguna seiring dengan makin jarangnya pengguna transportasi publik. Bahkan sebelum pandemi pun, halte di jalan raya Brawijaya ini memang sudah mulai sepi pengguna. Sehingga, beberapa bulan terakhir, halte yang sudah tidak beroprasi itu dijadikan sebagai tempat berdagang bahkan diubah juga menjadi warung. “Kalau warungnya itu belum ada setahun. Ya mungkin lihat ada tempat kosong (mangkrak) yang gapernah di pake jadi ya ditbuat jualan.” Ujarnya lagi.
Penyalahgunaan halte tersebut dinilai mengganggu pemandangan. Apalagi, warung yang notabene pedagang kaki lima (PKL) itu juga memakan jalur pejalan kaki alias trotoar.
Menurut salah satu pengguna (pak Warto), hal itu terjadi lantaran semakin minimnya penumpang angkutan umum yang memanfaatkan fasilitas publik. ”Selain jumlah penumpang (bus dan angkot) yang semakin menurun, sekarang para penumpang (yang bertahan) biasanya naik angkutan di simpul-simpul pasar atau persimpangan. Sudah tidak di halte lagi,” ungkapnya
Halte tersebut tersebar dari wilayah Sooko hingga Mojosari. Disebutkannya, dishub bakal menindak para pihak yang menyalah gunakan sarana dan prasarana transportasi umum tersebut. ”Sebenarnya seluruh halte itu masih berfungsi, akan kami tindak lanjuti. Karena memang tujuannya untuk penumpang angkutan umum bukan untuk PKL,” tandasnya.
Comments
Post a Comment