Meskipun pekerjaan seperti penjual jepit rambut keliling semakin jarang ditemui, cerita Harianto mengingatkan kita akan keunikan pekerjaan tradisional yang masih bertahan di tengah perkembangan zaman. Semoga kisah ini menjadi inspirasi untuk menjaga keberagaman pekerjaan di Indonesia.
Di dalam kehidupan tentu
saja terdapat berbagai macam aktivitas yang dilakukan oleh manusia.
Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain bertujuan untuk mencari pekerjaan. Pekerjaan
sering dikaitkan dengan profesi. Profesi merupakan bidang pekerjaan yang
dilandasi skill atau keterampilan. Tak dapat dipungkiri, banyak sekali jenis
profesi yang ada disekitar kita. Misalnya, profesi sebagai tenaga medis, ASN (Aparatur Sipil Negara),
pedagang, pengusaha, dan lain sebagainya. Namun siapa sangka dari sekian
banyaknya profesi yang dilakukan oleh masyarakat, dua profesi dibawah ini sudah
jarang ditemukan bahkan ada yang sudah ditinggalkan.
1.
Dukun
pijat
Profesi sebagai tukang
pijat sudah jarang ditemukan di kehidupan. Seorang dukun pijat biasanya memiliki
ciri khas yang berhubungan dengan hal-hal spiritual. Berbeda dengan body massage yang cenderung bertujuan
untuk menghilangkan rasa pegal dan merelaksasikan tubuh. Pijat yang dilakukan dukun
pijat tidak hanya merelaksasikan tubuh, namun banyak orang sakit seperti demam,
batuk/flu, dan penyakit lainnya datang semata-mata untuk meredahkan keluhannya.
Alasan mengapa profesi ini langka didasarkan pengakuan dari salah satu dukun
pijat. Ulfayati (58) mengatakan bahwa orang-orang lebih memilih tindakan medis
daripada pijat. Hal ini yang membuat keberadaan dukun pijat menjadi sedikit.
Disisi lain, menjadi dukun pijat juga merupakan keturunan dari leluhur. Jadi,
tidak semua orang bisa menjadi dukun pijat. “Profesi ini memang sudah langka.
Bahkan bisa dihitung jari. Kalau di desa ini sepertinya saya sendiri. Karena profesi
ini turunan dari ibu saya yang dulunya juga menjadi dukun pijat, gak bisa
sembarangan orang bisa jadi dukun pijat. Alasan lain juga karena pendapatan
juga tidak nentu mau gimana lagi tetap disyukuri. Alhamdulillah masih bisa mencukupi kebutuhan” kata Ulfayati salah
satu orang yang masih menjadi dukun pijat.
2.
Tukang
semir sepatu
Hidup di zaman modern
ini profesi sebagai tukang semir sepatu sudah banyak ditinggalkan. Karena
beberapa alasan yang mendasari mengapa tukang semir sepatu saat ini sudah tidak
kelihatan dimanapun. Terkadang banyak masyarakat yang memandang rendah profesi
ini. Dinilai dari beratnya pekerjaan tidak sebanding dengan pendapatannya.
Seorang tukang semir sepatu harus berkeliling untuk menemukan pelanggan.
MameruNews berkesempatan melakukan blusukan ke pasar di daerah Krian, Sidoarjo
untuk melakukan pembuktian seberapa langka profesi ini. “Tukang semir sepatu disini sepertinya sudah
tidak ada. Yang ada tukang jahit sepatu malah. Dulu pernah ada tapi karena
sudah tidak zaman jadi ditinggalkan.” Pengakuan
Rudi seorang penjual perkakas di sekitar pasar. Rudi juga menklaim sepertinya
tidak ada lagi profesi ini karena sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi
kehidupan saat ini.
“Kalau tukang semir
sepatu sejauh ini tidak pernah kelihatan ya. Saya sering kesini, tapi tidak
pernah ada tukang semir berkeliaran” kata Elis salah satu pengunjung pasar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa meman
keberadaan dari tukang semir sepatu sudah asing dikehidupan manusia.
M.DAKY MAMERU ALAM (23041184390)


Comments
Post a Comment