Sudah termakan zaman, kini penjual jepit rambut keliling jarang dijumpai
Pada zaman modern seperti saat ini, berbelanja menjadi hal yang sangat mudah. telah banyak diciptakan aplikasi daring yang dapat dijangkau oleh semua orang. Kemudahan berbelanja secara online inilah yang menyebabkan memudarnya pedagang tradisional yang menjual barang dagangannya dengan berkeliling.
Sulit ditemui di jalanan kota Surabaya yang semakin sibuk, Harianto, seorang penjual jepit rambut keliling, masih menjalankan usaha mberjualan jepit rambut keliling. Berbicara dengan kami, Harianto menceritakan pengalamannya yang tak biasa.
"Pekerjaan ini saya warisi dari ayah saya. Sudah dua generasi keluarga kami menjalankan usaha ini. Dulunya, kami memiliki banyak pelanggan setia, tetapi seiring berjalannya waktu, semakin sedikit yang memerlukan jasa kami," ungkap Harianto dengan senyum.
Ditemui di depan sekolah dasar NURUL ULUM Surabaya, Harianto menjelaskan bahwa biasanya ia melayani anak-anak sekolah yang membutuhkan jepit rambut untuk tampil rapi. "Saya tahu bahwa anak-anak zaman sekarang lebih suka model rambut yang tergurai panjang, tetapi masih ada beberapa yang memilih model klasik seperti ini ini," tambahnya sambil menunjukkan model jepit klasik.
Pekerjaan Harianto mungkin terasa kuno, tetapi bagi beberapa orang, jasanya masih berarti. "Saya senang masih bisa menjalankan tusaha keluarga ini, dan Alhamdulillah cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari hari" ujarnya.
Meskipun pekerjaan seperti penjual jepit rambut keliling semakin jarang ditemui, cerita Harianto mengingatkan kita akan keunikan pekerjaan tradisional yang masih bertahan di tengah perkembangan zaman dan dapat memberi motivasi untuk tidak patah semangat dan merasa gengsi dalam mencari rezeki di jalan halal. Semoga kisah ini menjadi inspirasi untuk menjaga keberagaman pekerjaan di Indonesia.
NIBRAS SAFI SABRINA (23041184439)


Comments
Post a Comment