Dimulai dari usaha nasi goreng, hingga mampu menyekolahkan empat anaknya.
Surabaya- Kedai nasi goreng yang menjadi cerita dari perjuangan seorang ayah. Mario (55) penjual nasi goreng yang telah berjualan selama 20 tahun dan memilih membuka di depan rumahnya. membuat namanya terkenal di kampung dan memiliki banyak pelanggan tetap yang rela mengantri.
Keputusannya membuka kedai nasi goreng dimulai karena adanya pengurangan karyawan di pabrik kayu tempat dulu dia bekerja. Mario yang harus menerima kenyataan karena dia menjadi salah satu karyawan yang diberhentikan membuat dia harus memutar otak demi mencukupi kebutuhan keluarganya yang pada saat itu telah memiliki tiga anak perempuan dan satu laki laki.
"Ya namanya saja kepala keluarga, tugasnya harus mencukupi kebutuhan istri dan anak" saya. gak ada namanya putus asa, selama kita mau berusaha dan berdoa Insyaallah Allah akan bantu kita." ujar Mario dengan senyum
Mario mengaku awalnya memang tidak memiliki bakat dalam membuat nasi goreng yang enak dan layak untuk dijual, bahkan pada awal berjualan Mario masih didampingi oleh istrinya. "Awal jualan masih dibantu istri, takut gaenak soalnya kalau yang buat saya sendiri. saya masih belum percaya diri. tapi seiring berjalannya waktu, karena sering liatin istri saya siapin pesanan akhirnya saya hafal juga resepnya."
Menjalankan usaha makanan memang tidak mudah. banyaknya pesaing menjadikan Mario harus memiliki inovasi yang membuat kedainya berbeda dengan milik orang lain. sehingga, dengan usul dari anak pertamanya Mario menambahkan beberapa menu seperti mi goreng dan mi godok jawa. yang dulunya hanya menjual nasi goreng, kini kedai Mario juga memiliki pilihan minuman yang bermacam macam. Buah dari kerja kerasnya, Mario berhasil memberikan pendidikan tinggi untuk ke empat anaknya. " Alhamdulillah, tiga anak perempuan saya sudah jadi sarjana, dan sekarang udah dapat kerja semua. cuma tinggal buat si bungsu yang barusan jadi maba di fakultas hukum. katanya dari dulu suka sama hukum, jadi saya support aja deh dia maunya apa." ujar mario.
Mario membuka kedai pada pukul 18.00 hingga pukul 04.00. pelanggan yang datang kebanyakan bapak bapak yang memiliki jam kerja di shift malam dan sedang mencari makan malam. Setiap hari Mario selalu dibantu oleh keempat anaknya secara bergantian.
"Anak bungsu saya kan cowo, jadi dia betah begadang. kerjaan dia buat siapin minuman, semua anak saya kalau bantu ya sekedar buatin minuman, kalau urusan buatin nasi goreng ya itu tugas saya, gak berani kasih ke mereka, takut rasanya beda."
Menurut Mario konsisten adalah hal yang harus dipertahankan selama membuka bisnis. terlebih lagi mebjalankan bisnis dalam dunia makanan. Pelanggan akan datang kembali jika rasa serta kualitas yang mereka dapat selalu sama dan selalu membuat mereka puas.
Comments
Post a Comment